Minggu, 02 Oktober 2011

Definisi Teknologi Pendidikan

Sebelum melihat pada definisi teknologi pendidikan, ada baiknya kita mengetahui dulu beberapa definisi mengenai teknologi terlebih dahulu, pada dasarnya Teknologi adalah penerapan dari ilmu dan bidang tertentu untuk menyelesaikan masalah tertentu, namun ada beberapa pendapat dan definisi yang diungkapkan para ahli, diantaranya:

Menurut Rogers (1986:1), teknologi biasanya menyangkut aspek perangkat keras (material dan objek fisik) dan perangkat lunak (informasi yang ada dalam perangkat keras).

Romiszwoski (1981:11) mengungkapkan bahwa teknologi selalu berkaitan dengan produk dan proses.

Teknologi merupakan usaha untuk memecahkan masalah manusia. Lebih jelasnya bahwa teknologi adalah penerapan ilmu atau pengetahuan yang terorganisir secara sistematis dalam penyelesaian tugas-tugas secara praktis.(Salisbury, 2002)

Sedangkan pengertian tentang pendidikan adalah berbagai macam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ada tiga cakupan pendidikan yang harus kita ketahui, yaitu:

Belajar

Membimbing

Melatih

Barbara B. Seels dan Rita C Ritchey mengembangkan definisi teknologi pembelajaran sebagai teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar.

Definisi AECT mengenai teknologi pendidikan pada tahun 2004, yaitu:

Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dengan dengan cara menciptakan, memanfaatkan, mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat, jelas, tujuan utamanya untuk memfasilitasi pembelajaran agar efektif, efisien, menarik dan meningkatkan kinerja.

Definisi AECT tahun 2008:

Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dengan dengan cara menciptakan, memanfaatkan, mengelola proses dan sumber-sumber teknologi

Nah, dari definisi diatas ditemukan beberapa komponen diantaranya, yaitu: studi, praktek etis, memfasilitasi, pembelajaran, memperbaiki, kinerja, menciptakan, memanfaatkan, mengelola, proses, teknologi dan sumber-sumber.

Disini akan dibahas mengenai 2 komponen, yaitu kinerja atau pelaksanaan dan menciptakan. Kinerja berkenaan dengan kemampuan peserta didik untuk melaksanakan dan menggunakan kemampuan baru. Berdasarkan sejarah, teknologi pendidikan selalu punya komitmen khusus untuk dihasilkan, sebagai contoh dari program pembelajaran, sebagai proses awal menjadi “teknologi pendidikan”. Materi pembelajaran yang telah diprogram akan dinilai khalayak pada pengguna yang bisa menampilkan “terminal tujuan” setelah pembelajaran. Jadi referensi untuk “improving performance” mempunyai konotasi baru dalam pembelajaran, yaitu bukan hanya pengetahuan tapi juga kemampuan yang dapat digunakan.

Teknologi pendidikan dapat membantu peserta didik menjadi penampil atau pelaksana yang lebih baik, alat-alat dan ide dari teknologi pendidikan bisa membantu guru dan perancang atau perekayasa pembelajaran menjadi penampil yang lebih baik, teknologi pendidikan pun dapat membantu suatu organisasi mencapai tujuannya dengan lebih efektif. Sehingga, teknologi pendidikan bisa dinyatakan memiliki kemampuan untuk meningkatkan produktivitas pada tingkatan perorangan atau organisasi.

Penggunaan perbaikan kinerja dalam definisi ini tidak berarti bahwa teknologi pendidikan menyatakan secara tidak langsung semua bentuk perbaikan dalam kinerja.

Definisi ini menyebutkan tiga fungsi utama yang integral untuk konsep teknologi pendidikan, yaitu menciptakan, menggunakan dan mengelola. Fungsi ini dapat dilihat sebagai bagian dari aktivitas yang mungkin dapat diaplikasikan oleh orang yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda. Fungsi ini juga dapat dilihat sebagai fase dari proses yang lebih besar dari pengembang pembelajaran.

Menciptakan dapat termasuk juga bermacam-macam aktivitas, tergantung pendekatan desain yang digunakan. Pendekatan desain dapat berkembang dari pola pikir pengembang sendiri misalnya aesthetic, ilmiah, rancang bangun, prosedur atau sistematisnya, yang dapat menghasilkan bahan dan kondisi yang diperlukan untuk pembelajaran yang lebih efektif.

Pendekatan sistem, contohnya, memerlukan prosedur untuk menganalisis sebuah masalah pembelajaran, mendesain dan mengembangkan suatu solusi, mengevaluasi dan merevisi keputusan yang dibuat pada setiap langkah yang digunakan lalu menerapkan solusi. Memperkirakan hasil dan mengambil langkah yang tepat ketika penciptaan berlangsung disebut Evaluasi Formatif, jika memperkirakan dampak dari proyek di akhir kegiatan penciptaan maka ini disebut Evaluasi Sumatif.

Proses desain dan pengembangan dipengaruhi berbagai teknologi analog dan digital yang digunakan untuk menciptakan bahan dan lingkungan pembelajaran. Apa yang diciptakan mungkin bukan hanya materi untuk pembelajaran dan cakupan lingkungan pembelajaran, tapi termasuk juga alat bantu sebagai database untuk manajemen ilmu pengetahuan, database online untuk mengeksplorasi masalah, help system otomatis, dan portofolio untuk menampilkan perkiraan pembelajaran.

Istilah Teknologi Pendidikan sendiri sebenarnya tidak mutlak dipakai oleh semua kalangan. Sebagian juga ada yang menyebutnya sebagai Teknologi Pembelajaran. Teknologi pembelajaran jika kita merujuk pada definisi tahun 1994 adalah praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola dan menilai proses-proses maupun sumber-sumber belajar.

Pada rumusan tentang teknologi pembelajaran tahun 1977 ada lima domain teknologi pembelajaran yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian.

Kali ini akan diterangkan mengenai kawasan pemanfaatan dalam teknologi pembelajaran.

Dimulai dari pengertian pemanfaatan sendiri yaitu aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Kawasan pemanfaatan termasuk didalamnya adalah:

o Pemanfaatan media;

Pengertiannya yaitu penggunaan sistematis dari sumber-sumber untuk belajar. Sedangkan salah satu implikasinya adalah penggunaan alat-alat teknologi yang digunakan dalam pembelajaran, misalnya film yang digunakan dalam materi pembelajaran ataupun penggunaan LCD untuk menyampaikan materi pembelajaran.

o Difusi inovasi;

Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi, dalam implikasinya yaitu adanya usaha pembatasan penayangan adegan kekerasan di televise dan pembatasan tayangan komersil pada saat jam tayang untuk anak-anak.

o Implementasi dan pelembagaan;

Implementasi memiliki pengertian penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Sedangkan pelembagaan diartikan sebagai penggunaan yang rutin dan pelesatrian dari inovasi pembelajaran dalam suatu stuktur atu budaya organisasi. Dalam implikasinya, misalkan komputer dan televise sekolah menekankan pentingnya perencanaan baik untuk perubahan individu maupun perubahan organisasi.

o Kebijakan dan regulasi;

Kebijakan dan regulasi adalah aturan dan tindakan dari masyarakat (wakilnya) yang mempengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan teknologi pembelajaran. Implikasi dalam kehidupan misalnya penentuan kebijakan tentang televisi pembelajaran dan televisi masyarakat, hukum hak cipta, standar peralatan dan program serta pembentukan unit administrasi yang mendukung Teknologi Pendidikan.


Keterangan:
Tulisan diatas adalah gabungan catatan kuliah semester 1 yang pernah saya posting di blog terdahulu mengenai definisi Teknologi Pendidikan. Tidak ada analisis,mungkin akan saya buat review di postingan selanjutnya. Komentar atau diskusi sangat diharapkan ;) salam hangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar